puisi untuk indonesia
Belajarlah untuk Mencintai
Menatap pedih alam Indonesiaku
Terluka, terkulai tanpa daya
Hilang sudah permadani ini
Serpihan berlian di angkasa tak pernah terjamah oleh mata
Semua hangus, hitam, mengerang kesakitan
Bumi pertiwi dilanda kehancuran
Keserakahan memantik keegoisan
Bertindak tanpa memikirkan dampak
Oh Indonesiaku
Rindu aku pada dirimu yang dulu
yang cerah mengijau
yang melegakan tiap pasang penglihatan melihatmu
Kini
dirimu tak seperti yang dulu
kebakaran hutan, banjir, tanah longsor, kepunahan, pencurian, penebangan liar
menjadi makanan keseharian
sering diadili tapi tak pernah berhenti
sering tertangkap tapi tak pernah berubah sikap
Wahai manusia Indonesia
Sadarkah dirimu
Tuhan memberikan permadani ini untuk kita
tak pernahkah kau dengar rintihan alam memanggilmu
tak pernah sadarkah dirimu
akan perbuatan untuk negerimu
Mengapa engkau rusak keindahan alam ini
Inikah budayamu sekarang
Budaya setelah 70 tahun merdeka
budaya yang mementingkan nafsu semata
hanya materi yang ada di otak busukmu
hanya kesenangan pribadi yang memenuhi jiwamu
Wahai manusia Indonesia
ini rumahmu
rumah kita bersama
jagalah rumah ini
cintai, sayangi, kasihi dia
Tuhan telah memberikan segalanya untuk kita
Belajarlah untuk mencintai rumah ini
Disini kita berada
Jangan biarkan alam lndonsia meranggas, merintih kesakitan, dan terjebak oleh kegelapan
Jaga, cintai, sayangi
Itulah dambaan ibu pertiwi
Yogyakarta, 20 Nov 15