February 13

Cerita Liburan

Impian dan Harapan

Liburan ini adalah libur pertamaku semenjak enam bulan lalu berada di kota istemewa ini. Seperti kotanya, liburan kali ini juga libur yang istimewa karena aku pulang dan ikut University Fair di sekolah smaku dulu. Benar-benar impian yang jadi kenyataan. Aku dulu ketika ada program ini di sekolah berharap seperti kakak tingkatku yang memakai almamater lusuh dari UGM, hehehe. Sekarang impianku jadi nyata dan aku memakai almamater lusuh itu dengan membawa nama UGM dihadapan adik kelas. Bangga iya, senang pasti.

Aku dan teman-teman dari Trenggalek yang bersekolah di UGM mempromosikan diri dihadapan mereka, perkenalan nama dan masing-masing fakultas. Kalau dulu aku hanya berkata lirih ketika menyebut nama Fakultas Peternakan tetapi sekarang tidak lagi. Aku bangga menjadi anak Fapet dan kini aku sadar bahwa aku harus mengubah jempol terbalik yang diberikan untukku menjadi sebuah tepukan tangan.

Dari sekian kelas yang kami masuki ternyata ada satu orang yang telah menetapkan tujuannya untuk masuk ke Fapet UGM. Sedikit ironis memang tetapi tetap ada harapan yang tersemat bahwa akan banyak Gamada Fapet UGM dari sekolahku ini.

Selain bahagia karna bisa promosi ke adik kelas, aku juga bahagia bertemu teman-teman seperjuangan dari universitas lain. Dan tentunya yang paling membuat bahagia adalah bisa bertemu dengannya kembali setelah sekian lama. Cerita masa lalu yang lucu dan mengesankan membuatku percaya bahwa cinta ala putih abu-abu itu akan selalu terkenang. Meskipun setelah lulus sma kita berada dalam ruang dan waktu yang sama –ya jelaslah soalnya ada di Indonesia- tapi kalau ngga pernah ada komunikasi kan sama aja, sudah jauh di mata jauh di hati pula.

Tapi sayangnya waktu enam bulan memang memungkinkan sesuatu untuk berubah. Dia sudah jauh meninggalkan perasaan itu dan beralih pada yang lain sedangkan aku tetap disini-sini aja dan beginilah adanya. Sekali lagi aku baru membuktikan kata-kata seseorang. Kali ini dari Imam Syafi’i bahwa ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang maka Allah timpakan padamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya.

Mungkin saat ini aku hanya bisa menyapa dia melalui Dia. Aku selalu percaya bahwa skenario-Nya merupakan skenario terbaik dalam hidupku. Akan ada saatnya kebahagiaan itu datang dan Allah telah memilih waktu yang tepat untuk kita.

Pelajaran yang bisa diambil untuk cerita kali ini adalah jangan pernah berhenti untuk bermimpi. Dulu hanya bisa berangan-angan memakai almamater UGM dan sekarang angan itu menjadi kenyataa. Percaya pada dirimu sendiri, percaya pada mimpimu, karna Allah akan memeluk mimpi-mimpimu. Dan yang lagi berharap seperti yang pernah penulis lakukan percayalah akan tiba saatnya harapan itu, hanya butuh waktu yang tepat untuk itu semua.

Semoga segelintir cerita yang penulis ungkapkan ini bisa diambil manfaatnya bagi para pembaca dan bagi penulis sendiri tentunya. Kata-kata yang selalu ada di kepala penulis bahwa daun jatuh pun sudah diatur Allah, apalagi keinginan yang dimiliki manusia. Kenyataan yang dihadapi, perjumpaan dan perpisahan dengan orang-orang tertentu, perasaan yang begitu tidak menentu, dan semangat yang naik turun, Allah selalu punya maksud dibalik semua itu. No coincidence happens in the world. Everything happens for a reason. Salam 🙂

 

 

Category: my word | LEAVE A COMMENT